Tuesday, September 6, 2011

Penerapan Strategi Trading Di Investasi Saham

Dalam melakukan investasi maka hal yang paling menentukan adalah penerapan akan strategi trading. Pertanyaannya yang ada dalam benak para trader adalah bagaimanakah menentukan cara yang terbaik, dan untuk hal ini ternyata sangat sulit jawabannya bahkan bagi para pelaku yang sudah berpengalaman sekalipun. Dalam hal ini strategy trading dalam investasi saham.
Ada beberapa trading strategi yang bisa diterapkan oleh investor, tetapi perlu disadari bahwa tidak ada cara trading yang konsisten memberikan kepastian. Strategi yang dipilih haruslah sesuai dengan tujuan investasi, keadaan keuangan. horison waktu investasi, serta tingkat resiko yang masih dapat ditoleransi. Masing-masing trading strategi mempunyai keunggulan dan kelemahan.
Dalam melakukan investasi maka hal yang paling menentukan adalah penerapan akan strategi trading. Pertanyaannya yang ada dalam benak para trader adalah bagaimanakah menentukan cara yang terbaik, dan untuk hal ini ternyata sangat sulit jawabannya bahkan bagi para pelaku yang sudah berpengalaman sekalipun. Dalam hal ini strategy trading dalam investasi saham.
Ada beberapa trading strategi yang bisa diterapkan oleh investor, tetapi perlu disadari bahwa tidak ada cara trading yang konsisten memberikan kepastian.
Dalam hal ini akan dijelaskan beberapa trading strategi yang umum dilakukan oleh para investor mulai dari strategi yang paling konservatif hingga yang lebih spekulatif. Beberapa trading strategi tersebut adalah :

1. Buy and Hold
2. Capital Cost Average
3. Constant Capital Plan
4. Scalping

1. Buy and Hold
Membeli saham berkualitas baik (blue chips) dan memegangnya selama jangka waktu cukup panjang, jangka menengah, hal ini dengan tujuan untuk memperoleh return yang relatif besar tanpa melakukan analisa harian secara komplit. Strategi ini disebut juga passive investment strategy. Strategi buy and hold mengasumsikan bahwa harga saham tersebut bergerak sesuai dengan trend naik untuk jangka panjang.
Kunci sukses buy and hold strategy tergantung dari tiga hal utama, antara lain ; Trend jangka panjang pasar modal, Karakteristik saham yang dipilih, dan Dividend reinvestment

2. Capital Cost Average
Cara ini adalah strategi investasi jangka panjang dimana anda menginvestasikan sejumlah uang ke sebuah saham dalam periode waktu tertentu (bulanan, kuartalan, atau setengah tahunan). Dengan strategi ini anda membeli saham tanpa mempertimbangkan kondisi pasar. Sebagai contoh berinvestasi setiap tanggal 1 tiap bulan dan membeli kembali saham tersebut secara periodik, dengan tidak perduli apakah harga sahamnya sedang naik atau sedang turun.



Ada beberapa kekurangan pada investasi dengan strategi ini yaitu membatasi keuntungan pada saat kondisi kenaikan harga saham karena rata-rata biaya saham akan lebih tinggi daripada harga pasar saat saham dibeli pertama kali, jika dibandingkan dengan membelikan semua dana pada saat investasi pertama kali (buy in low).

3. Constant Capital Plan
Strategi ini anda menginvestasikan sejumlah tertentu uang ke portofolio saham (blue chip) serta memantaunya. Jika harga saham naik, maka ambil posisi jual sebagian saham tersebut sesuai dengan harga yang ditargetkan.Kemudian hasil dari penjualan saham tersebut diinvestasikan kembali pada saham lain yang performanya menjanjikan.
Sehingga investor melakukan aksi diversifikasi saham, hal ini bertujuan menjaga keuntungan yang sudah diperoleh atau bahkan melipat gandakan (compounding). Sebaliknya jika harga saham turun, maka investor harus membeli kembali saham tersebut (averaging), dengan tujuan untuk mengembalikan nilai dari portofolio pada level awal investasi. Dana yang dipakai untuk membeli saham kembali yaitu dengan menggunakan dana cadangan.

4. Scalping
Strategi ini adalah melakukan trading saham dengan target keuntungan maupun kerugian yang tidak terlalu besar. Keuntungan dari strategi ini adalah investor dapat memastikan keuntungan, dan membatasi kerugian serendah mungkin. Bahkan pada umumnya strategi ini dilakukan dalam satu hari (intraday).
Kelemahan dari strategi ini adalah pada saat harga sedang bergerak dalam trend besar maka investor kehilangan potensi keuntungan. Hal lain juga investor juga harus menggunakan dana yang besar untuk setiap ambil posisi supaya keuntungan yang diperoleh dapat dirasakan. Untuk memperjelas strategi ini dapat dilihat melalui table dibawah ini.



Dari beberapa penjelasan strategi diatas para investor dapat menentukan strategi trading berdasarkan time horizon apakah jangka panjang, menengah atau pendek. Kemudian yang perlu diperhatikan adalah jumlah dana investasi yang ditanam. Faktor lain juga adalah tingkat resiko yang dapat ditoleransi oleh investor.
Menjadi sukses dalam berinvestasi saham bukanlah suatu hal mustahil. Keberhasilan dapat diperoleh jika menerapkan strategi trading yang ada, serta janganlah kaku pada satu sistem trading saja. Hal ini karena pasar sangat dinamis, maka diperlukan adaptasi cara trading yang sesuai dangan pergerakan atau trend pasar yang sedang berlangsung. Salam sukses bertrading saham.

Yoel Tanzil
Senior Analyst Vibiz Research