Tuesday, September 6, 2011

How to Make A Good Trading System? [Part 1]



Trading plan
Beberapa trader cenderung untuk menjalankan aktivitas trading berdasarkan feeling / perasaan/ rumor yang beredar. Hal ini seringkali membuat trader terjebak dalam sebuah permainan judi. Ia tidak mempunyai alasan yang jelas mengapa ia membuka sebuah posisi atau bahkan tidak tahu kapan harus keluar untuk merealisasikan profit ataupun untuk membatasi kerugian.

Trading dan investasi adalah sebuah bisnis. Sebagaimana dengan bisnis yang lain, dalam trading dan investasi diperlukan pula perencanaan / sistem trading yang baik. Trading plan merupakan sebuah perwujudan adanya sistem dalam bisnis trading yang mengatur aktivitas trading supaya menjadi lebih optimal dan berkualitas.

Mengapa trading plan itu penting ?

Trading plan membantu trader untuk bertindak dengan bijaksana dan objektif, mengurangi faktor emosional. Dengan demikian trader dapat membuka sebuah transaksi yang berkualitas, yaitu transaksi yang memiliki resiko sekecil-kecilnya dan peluang rewards yang sebesar muungkin. Paling tidak perbandingan antara resiko yang muncul jauh lebih kecil daripada rewards (minimal 1 : 3). Jadi misalkan peluang untuk mendapatkan keuntungan sebesar Rp 300 per lembar saham, maka sebaiknya resiko yang muncul tidak lebih dari Rp 100.

Apa saja yang harus ada dalam trading plan ?

Sebuah trading plan yang baik mencakup level :

Entry : area beli / membuka sebuah transaksi.
Exit : area untuk keluar dari transaksi, yang terdiri dari :
Profit taking : level keluar untuk merealisasikan profit.
Stop loss : level keluar untuk membatasi kerugian (antisipasi jika market bergerak tidak sesuai harapan)

Bagaimana membuat trading plan ?

Membuat sebuah trading plan erat kaitannya dengan Analisa Teknikal. Untuk menentukan level-level entry dan exit, baik take profit ataupun stop loss, sebelumnya kita harus menentukan support dan resisten.

Level buy / masuk dapat diperoleh dari :

Area support / pullback
Area support bekas breakout

Level exit untuk profit taking dapat diperoleh dari :

Area resisten berikutnya

Level exit untuk stop loss dapat diperoleh dari :

Satu atau dua point di bawah support tempat kita buy.

Bagaimana caranya menentukan SUPPORT dan RESISTEN ?

Menentukan support dan resisten dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang paling sederhana dan powerful adalah dengan menarik garis-garis trendline.

Suport dan resisten bisa juga diperoleh dengan menggunakan berbagai indikator lain seperti Moving Averages (MA), Bolinger Bands (BB), Fibonacci Retracement, Fibonacci Arcs, dan banyak lagi.

Indikator-indikator lainnya seperti Stochastic, RSI, dan Volume juga dapat menjadi penunjang dalam membantu mengambil sebuah tindakan.

Ada banyak sekali indicator yang tersedia dalam sebuah charting tools, Anda tidak perlu menggunakan semuanya. Tiga indikator saja sudah lebih dari cukup.

Bagaimana penggunaan berbagai indicator dan trendline tersebut dalam praktek mencari support dan resisten ? Pembahasan mengenai indicator dan analisa teknikal lebih lanjut akan kita bahas dalam “How to Make A Good Trading System ? [Part 2]”

(By : Ellen May)